5.26.2011

Gunakan Cara Kerja Dokter

Ini adalah catatan yang saya buat di sela-sela menyusun laporan kegiatan. Facebook tetap saya biarkan online. Bagi saya, tak ada jaminan jika FB off maka pikiran akan terfokus penuh. Boleh jadi karena selama ini saya terbiasa nyambi. Makan nyambi kerja, kerja A nyambi kerja B, kuliah nyambi berkegiatan, dsb. Mohon maaf kepada sahabat yang merasa dirinya adalah yang saya ceritakan ini. Saya mohon ijin dan berharap sahabat justru dapat berbangga karena sahabat menjadi inspirasi bagi hadirnya tulisan ini.

Well, seorang kawan menyapa melalui FB setelah saya komentari statusnya. Dia bertanya apakah saya sudah merid? Kemudian menyampaikan bahwa dia punya teman yang belum merid juga. Singkatnya, jika saya berkenan, dia akan mengenalkan temannya itu.

Hmm...hampir pasti maksudnya baik. Namun, menikah tidak menjadi pilihan semua orang. Banyak orang yang malas atau enggan menikah. Apalagi di jaman sekarang ini, ketika menikah telah menjadi pilihan (bukan lagi 'keharusan'). Jujur saya katakan, saat ini saya belum berpikir untuk menikah. Saya belum tertarik, tanpa bermaksud mengingkari sunnah Nabi.

Kemudian saya teringat pada salah satu catatan Ajahn Brahm dalam buku best sellernya "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya". Dalam catatan itu, ilmuwan yang kemudian memilih menjadi biksu itu hendak menyampaikan bahwa tidak semua orang menginginkan A, meskipun A terlihat baik. Maka sebaiknya, bertanyalah dulu sebelum memberi resep. Ada baiknya kita menggunakan cara kerja dokter. Diagnosis dulu baru tulis resepnya.

Jatipadang, 26 Mei 2011

Any Rufaidah